ika mendengar Kaliwungu, kebanyakan
yang dibayangkan adalah Sungai (kali) yang berwarna ungu. Benar saja,
menurut tokoh masyarakat di Desa Kaliwungu Masykuri, menerangkan
mengenai asal mula Desa Kaliwungu merupakan dari air yang berwarna ungu.
Asal usul Desa Kaliwungu menurut Carik Desa Kaliwungu Zunakha, yang
terhimpun dari berbagai sumber tokoh masyarakat, terdapat dua versi.
Pertama, ada versi yang menyebutkan bahwa nama Desa Kaliwungu berawal
dari cerita Sultan Hadirin dan Arya Penangsang.
”Konon ceritanya, diawali perselisihan antara Sultan Hadirin dan Arya
Penangsang tenatang siapa yang berhak mewarisi tahta atau kekuasaan
atas kerajaan Mataram. Pada saat itu, Arya Penangsang merupakan murid
dari Sunan Kudus. Perselisihan tersebut tidak ada penyelesaian, maka
terjadilah peperangan antara Sultan Hadirin dan Arya Penangsang di
sebelah selatan menara,” jelas Zunakha.
Ia menambahkan, pada saat peperangan tersebut, Sultan Hadirin terluka
oleh senjata, sehingga mengalami kekalahan. Lalu Sultan Hadirin
melarikan diri ke Jepara, akan tetapi Arya Penangsang mengejarnya sampai
luar kota Kudus. Dengan menahan rasa sakit serta cucuran darah yang
keluar dari tubuhnya, Sultan Hadirin terus berlari dari sampai keluar
kota Kudus. Sebelum sampai di Jepara, Sultan Hadirin, dalam pelariannya
melewati sungai yang mengalir air yang jernih. Dengan berlumuran darah,
Sultan Hadirin kemudian jatuh di air sungai tersebut.
”Hal inilah yang menyebabkan air di sungai itu berubah warna, dari
yang semula kelihatan jernih airnya berubah menjadi keungu-unguan.
Ketika Sultan Hadirin yang berlumuran darah jatuh ke sungai, menurut
narasumber, dari situlah nama Desa Kaliwungu yang berarti dalam Bahasa
Indonesia (kali=sungai, wungu=warna ungu).
Kedua, ada versi lain menyebutkan nama Desa Kaliwungu berasal dari
sendang yang mengalir air yang jernih dan deras, bagaikan sungai orang
Jawa menyebutnya kali. Sedangkan di sekeliling sendang tersebut, tumbuh
pohon wungu, pohon itu disebut wungu karena getahnya dan bunganya
berwarna ungu, dari situlah nama Desa Kaliwungu berasal.
Meski demikian, sendang tersebut masih terdapat dan mengalir airnya
sampai sekarang. Namun, karena terjadi perselisihan warga Kaliwungu
dengan Luar Desa. Warga Kaliwungu menutup salura sendang tersebut.
Perselisihan terjadi karena tersebar mitos yang menganggap wanita yang
mandi di sendang tersebut, akan mudah mendapatkan jodoh. (Faisol Hadi / Titis Ayu
Pages
sejarah kaliwungu
Diposting oleh
shinta yasmin
Senin, 09 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Subscription
Search this blog
Blogger templates
Popular Posts
-
Curug Lawe dan Curug benowo,air terjun indah di Semarang June 28, 2014 | sitasentris Kali ini saya berkesempatan melangkahkan...
-
adalah salah satu jenis kue basah yang terbuat dari adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega yang diolah dengan cara digoreng. Pada u...
-
ika mendengar Kaliwungu, kebanyakan yang dibayangkan adalah Sungai (kali) yang berwarna ungu. Benar saja, menurut tokoh masyarakat di Desa...
-
Tak terasa postingan di bawah ini tanggal 28 Januari 2012 yang mengabarkan adanya "SOSIALISASI ISO 9001:2008" pada hari Kamis, ...
-
Ayam merupakan salah satu bahan kuliner yang memiliki ragam pengolah yang begitu bervariasi. Dari mulai pengolahan sederhana hingga rumit, ...
-
Pertama : Tentukan isi yang hendak anda gunakan untuk seserahan ataupun parcel pernikahan nantinya, apakah itu kue, buah-buahan, ataupu...
Blog Archive
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar